Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Limbah Plastik menjadi Alternatif Sumber Energi Terbarukan, Jalan Keluar Cemerlang Permasalahan Sampah yang ada di Desa

Limbah Plastik menjadi Alternatif Sumber Energi Terbarukan, Jalan Keluar Cemerlang Permasalahan Sampah yang ada di Desa

(Jumat, 8 September 2023). Bak menemukan cahaya terang di ujung jalan. Tim TPS3R Desa Pusakamulya menemukan solusi cemerlang untuk menangani permasalahan sampah yang tiada habisnya dengan cara mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak.

Berangkat dari keberhasilan proyek pada masa kuliah, Syifa Puspitasari beserta tim pengurus TPS 3R yang baru lainnya menciptakan alat yang dapat mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Melalui proses pirolisis, TIM TPS3R berhasil mengkonversi sampah plastik menjadi BBM memanaskan limbah plastik pada suhu di atas 4.000 C tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Gas akan melalui pipa pendingin yang direndam di dalam air guna menurunkan suhu, kemudian diteruskan dalam wadah kondensator. gas mengalami proses penyubliman sehingga berubah wujud menjadi zat cair. Zat cair inilah yang menjadi cikal bakal dari bahan bakar minyak. Saat sudah mencapai tahap menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar.

Proses tersebut telah berhasil dilakukan oleh Tim TPS3R dan telah menghasilkan output yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak, namun perlu diadakan uji lab agar bisa ditentukan apakah bahan bakar minyak tersebut benar-benar aman digunakan untuk mesin motor.

Untuk itu, Tim TPS3R memerlukan dana untuk melaksanakan uji coba kelayakan bahan bakar minyak yang dihasilkan. Maka dalam hal ini, Pemerintah Desa Pusakamulya bergerak untuk memberi dukungan.

Pemerintah Desa Pusakamulya tidak akan melewatkan hasil karya anak bangsa yang bisa menjadi jalan keluar permasalahan sampah Desa Pusakamulya ini dengan mendukung penuh kelancaran program TPS3R demi kemajuan desa.

“Respon dari pemerintah, saya rasa mengapresiasi sekali,” Ujar Syifa ketika diwawancarai di Kantor Desa Pusakamulya setelah rapat program TPS3R dan Ecovillage.

Selaras dengan respon baik dari pemerintah, kinerja tim TPS3R juga mendapat respon positif dari masyarakat yang dengan senang hati membantu menyumbangkan sampah plastik yang merupakan bahan dasar dalam proses pembuatan bahan bakar minyak ini.

Hasil penelitian ini nantinya akan dituangkan kedalam bentuk jurnal agar dapat menjadi bukti fisik keberhasilan yang telah dicapai oleh tim TPS3R Desa Pusakamulya. Selain itu perlu pemasaran yang dilakukan di masa depan agar bahan bakar minyak hasil proses pengolahan sampah dapat dijual kepada masyarakat maupun pemerintah desa untuk pemanfataannya, apakah digunakan kendaraan bermotor warga desa atau kendaraan inventaris milik desa.

Syifa juga menuturkan impiannya sebagai bagian dari pengurus TPS3R Desa Pusakamulya agar memiliki lab sendiri dengan alat pirolisis yang memadai sehingga dapat menghasilkan 3 jenis output BBM yaitu solar, minyak tanah, dan bensin.

Harapannya, demi mendukung keberlangsungan program TPS3R di Desa Pusakamulya, perlu diadakan sosialisasi agar konsep ecovillage melekat dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sehingga program dapat berjalan dengan maksimal dan dapat menjadi cara menanggulangi bukan hanya masalah sampah, tetapi juga kemiskinan sebab membuka lapangan pekerjaan di Desa Pusakamulya.

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *