Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Bhakti Karya Praja Siap Membangun Pusakamulya !!!

Purwakarta, 6 September 2023 - Kabupaten Purwakarta kembali menyambut kedatangan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dalam rangka melaksanakan program Bakti Karya Praja. Kegiatan BKP di Kabupaten Purwakarta dimaksudkan untuk membantu pemerintah daerah setempat dan mendorong Praja meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mencermati dan memecahkan permasalahan yang di hadapi oleh pemerintah desa dan permasalahan di masyarakat yang relevan dengan Program Studi yang nantinya akan dituangkan kedalam Laporan Ilmiah Bakti Karya Praja. Kali ini, fokus program Bakti Karya Praja adalah memaksimalkan pengelolaan web desa di Kecamatan Kiarapedes, khususnya di Desa Pusakamulya. Dengan mengumpulkan informasi dan database desa melalui WEBDESAKU diharapkan dapat mempercepat pembangunan desa di Kabupaten Purwakarta, Selain itu juga diharapkan dapat melatih kemampuan praja dalam memecahkan permasalahan yang terjadi pada tatakelola pemerintahan desa sebagai pembelajaran dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Kedatangan mereka disambut hangat oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas informasi di tingkat desa, dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana utama. Pengelolaan web desa dianggap krusial dalam menghadirkan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi warga desa. Bakti Karya Praja merupakan yang diwujudkan agar generasi muda dan pemimpin masa depan seperti Praja IPDN, dapat berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat melalui sistem teknologi informasi. Pemerintah Kabupaten Purwakarta berharap program serupa dapat diterapkan di banyak desa lainnya, sehingga pengelolaan web desa menjadi lebih efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh warga.

Acara Pisah Sambut Camat Kiarapedes 2023

Kiarapedes, 12 September 2023 - Suasana kehangatan dan keceriaan memenuhi Aula Kecamatan Kiarapedes saat acara pisah sambut Camat yang lama, Bapak Drs. H. Diaudin, M.Si, dan penyambutan Camat baru, Bapak H. Helmi Setiawan. A.P.M.M, berlangsung dengan cukup sederhana pada hari Selasa kemarin. Acara ini merupakan momen penting bagi seluruh perangkat dan masyarakat kecamatan Kiarapedes yang hadir untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin lama dan menyambut kepemimpinan yang baru. Camat Drs. H. Diaudin, M.Si, yang telah menjabat selama ± empat tahun, dalam pidatonya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga Kiarapedes atas dukungan dan kerjasama yang luar biasa selama masa kepemimpinannya. Beliau juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah kecamatan, instansi terkait, dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan di wilayah ini. Sementara itu, Bapak H. Helmi Setiawan. A.P.M.M dalam pidato penyambutannya menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah dicanangkan oleh pendahulunya dan berusaha untuk membawa Kiarapedes ke tingkat yang lebih baik lagi. Pisah sambut Camat Kiarapedes ini bukan hanya menjadi peristiwa formal, tetapi juga merupakan wujud kebersamaan dan kekompakan yang telah menjadi tradisi masyarakat di kecamatan ini. Semoga dengan kepemimpinan baru Bapak H. Helmi Setiawan. A.P.M.M, Kiarapedes dapat terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya. Selamat kepada Camat lama, Bapak Drs. H. Diaudin, M.Si, atas pengabdiannya, dan selamat datang kepada Camat baru H. Helmi Setiawan. A.P.M.M, untuk memimpin Kiarapedes menuju masa depan yang lebih cerah.  

Pelatihan Pengelolaan Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Kepada Pemerintah Desa Pusakamulya

(Selasa, 12 September 2023) - Pihak Desa Pusakamulya kedatangan kunjunan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Kunjungan tersebut bertempat di bangunan TPS3R yang terletak di Dusun Cikubang Desa Pusakamulya. Pada kunjungan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat memberikan edukasi kepada perangkat desa yang hadir, diantaranya kepala desa, sekretaris desa, ketua ecovillage dan anggota, ketua TPS3R dan anggota, kader PKK, dan RT RW dusun setempat. Edukasi yang diberikan ialah terkait kondisi persampahan di Jawa Barat, jenis-jenis sampah dan cara pengelolaan yang tepat sesuai jenisnya. Pihak DLH Provinsi Jawa Barat menginformasikan pengelolaan sampah berbasis 5R+1R, yang terdiri dari Rethink, Reduce, Reuse, Recycle, Repair, dan Refuse. Rethink, berpikir kembali sebelum membeli atau mengonsumsi barang. Reduce, mengurangi pemakaian barang sekali pakai. Reuse, menggunakan lagi barang-barang yang bisa dipakai. Recycle, mendaur ulang barang-barang yang bisa dijadikan sebagai nilai tambah. Repair, memperbaiki barang-barang yang sudah rusak agar bisa digunakan kembali. Refuse, menolak dan menghindari pemakaian barang yang terbuat dari bahan yang sulit terurai seperti plastik. Selain itu, DLH Provinsi Jabar juga menerangkan tentang pengolahan sampah yang dapat dilakukan di tingkat rumah tangga dengan mengolah sampah dapur menggunakan LOSEDA (Lodong Sesa Dapur) dan membuat komposter sederhana. Kegiatan ini sejalan dengan program TPS3R yang ada di Desa Pusakamulya, karena sama-sama berbicara mengenai pengolahan sampah hingga dapat didaur ulang dan memiliki nilai tambah. Program TPS3R yang awalnya hanya diadakan di Dusun Cikubang, berkolaborasi dengan Ecovillage Desa Pusakamulya sehingga menjadi program penanggulangan masalah sampah untuk satu desa, yang nantinya direncanakan akan dibangun di empat dusun yang ada di Desa Pusakamulya. Saat ini masing-masing dusun telah memiliki sistem pengolahan sampahnya sendiri, namun untuk bangunan TPS3R baru ada di Dusun Cikubang. Sedangkan di Dusun Parakanceuri terdapat pengolahan sampah dimana tiap sekitar 20 kilogram limbah plastik diproses menjadi satu buah paving block. Hal ini tentu saja kemajuan yang perlu diapresiasi dan dikembangkan karena permasalahan sampah di pemukiman warga perlu penanggulangan yang tepat dan dapat menghasilkan manfaat tak hanya bagi lingkungan namun juga masyarakat. “Sampah itu tidak harus dibuang, tetapi diolah untuk menghasilkan ekonomi yang dapat membantu warga Desa Pusakamulya,” Ungkap Kepada Desa Pusakamulya, Ibu Nunung Rahayu, yang mencerminkan tujuan dari kegiatan yang diselenggarakan pada hari itu yaitu mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah sampah yang baik dan benar. Kepala Desa Pusakamulya menambahkan bahwa belum seluruh lapisan masyarakat memahami tentang pengolahan sampah dan perlu waktu untuk menyakinkan bahwa sampah itu bisa bermanfaat. Pelatihan yang telah diterima perlu untuk disebarluaskan dengan cara mengajak masyarakat lewat sosialisasi dan kegiatan lanjutan yang bersifat aksi sebagai bentuk nyata dari penerapan pengetahuan masyarakat. Untuk itu, melalui kegiatan pelatihan ini, Pemerintah Desa bergerak memberikan pemahaman dan keterampilan bagaimana cara mengolah sampah, bagaimana pentingnya untuk menjaga lingkungan dan bagaimana cara menghasilkan produk dari limbah sampah yang dapat dimanfaatkan kembali dan bernilai jual.

Dari Hobi Jadi Bisnis, UMKM ‘Poesaka Kopi’ di Desa Pusakamulya

(Selasa, 12 September 2023) - Produk paling banyak dibudidayakan di Pusakamulya ialah teh, kopi, cengkeh dan manggis. Kopi yang merupakan komoditas terkenal untuk dibudidayakan di Desa Pusakamulya adalah satu ikon yang perlu dilirik oleh para wisatawan. Salah satu produksi brand kopi asli Desa Pusakamulya yang sempat dikunjungi penulis ialah “Poesaka_Kopi”. Mardani Dika, pemilik “Poesaka_Kopi” menceritakan awal dirinya terjun ke usaha kopi hingga sukses menjadi owner sebuah brand kopi yang telah menyebarkan produknya hingga ke luar kota, seperti Jakarta, Bandung, dan Bekasi. Berawal dari kecintaannya pada alam dan hobi mendaki gunung, Mardani Dika yang akrab disapa dengan nama Gepeng ini memang sering mengajukan diri menjadi relawan dalam kegiatan penanaman pohon di gunung yang ia daki sejak tahun 2007 hingga sekarang. Gepeng mulai mengenal jenis-jenis tanaman kopi dan cara pengolahan biji kopi. Sampai saat ini, Gepeng telah mempelajari mulai proses penanaman bibit pohon kopi, pemeliharaan kebun kopi, hingga pengolahan biji kopi dari proses penjemuran sampai dapat diseduh dan dinikmati. Biji kopi yang diperoleh berasal dari lereng utara Gunung Burangrang. Demi menjaga kualitas kopi yang diproduksi, Gepeng dan tim melakukan pemeliharaan kebun kopi dengan saksama bahkan memperhatikan cara memetik buah kopi dari tangkainya agar menghasilkan biji kopi dengan kualitas premium. Perlu kesabaran tingkat tinggi mengingat pengolahan biji kopi dari awal dipetik hingga menjadi kopi siap seduh paling singkat memakan waktu dua bulan. Setelah buah kopi dipetik, pengupasan kulit buah (opsional sesuai jenis kopi yang ingin diproduksi), fermentasi, pencucian, akan dilakukan penjemuran yang waktunya bervariasi, kemudian proses sortir dilakukan pada biji kopi yang telah melewati proses penjemuran satu persatu secara manual. Setelah itu, biji kopi akan melewati proses roasting hingga tingkat light, medium, atau dark. Biji kopi dapat digiling halus atau langsung dikemas sesuai kebutuhan konsumen. Nama “Poesaka_Kopi” sendiri berasal dari Bahasa Indonesia “Pusaka” yang artinya warisan atau benda yang diturunkan. Kopi juga seperti itu, bukan hanya komoditi yang bernilai jual namun kopi merupakan benda warisan dari pemilik-pemilik sebelumnya yang akhirnya akan dikelola oleh generasi yang lebih muda. Selain itu, pemilihan nama “Poesaka” juga sesuai dengan nama desa tempat kopi ini diolah, yaitu Desa Pusakamulya. Baru berjalan sekitar 3 tahun, namun “Poesaka_Kopi” telah dipasarkan hingga ke luar kota, dan sudah memiliki konsumen berlangganan. Yang membedakan kopi ini dari kopi lainnya ialah ketelatenan pengolahan kopi dan upaya agar selalu memberikan yang terbaik dalam tiap biji kopi yang diproduksi di tiap langkah pengolahannya, sehingga cita rasa dari kopi akan terjaga. Menyediakan kopi yang telah digiling dan biji kopi utuh yang telah dipanggang dalam beragam jenis dan ukuran, “Poesaka_Kopi” sangat cocok dijadikan pilihan bagi para pecinta kopi.

Limbah Plastik menjadi Alternatif Sumber Energi Terbarukan, Jalan Keluar Cemerlang Permasalahan Sampah yang ada di Desa

(Jumat, 8 September 2023). Bak menemukan cahaya terang di ujung jalan. Tim TPS3R Desa Pusakamulya menemukan solusi cemerlang untuk menangani permasalahan sampah yang tiada habisnya dengan cara mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Berangkat dari keberhasilan proyek pada masa kuliah, Syifa Puspitasari beserta tim pengurus TPS 3R yang baru lainnya menciptakan alat yang dapat mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Melalui proses pirolisis, TIM TPS3R berhasil mengkonversi sampah plastik menjadi BBM memanaskan limbah plastik pada suhu di atas 4.000 C tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh dan kemudian berubah menjadi gas. Gas akan melalui pipa pendingin yang direndam di dalam air guna menurunkan suhu, kemudian diteruskan dalam wadah kondensator. gas mengalami proses penyubliman sehingga berubah wujud menjadi zat cair. Zat cair inilah yang menjadi cikal bakal dari bahan bakar minyak. Saat sudah mencapai tahap menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses tersebut telah berhasil dilakukan oleh Tim TPS3R dan telah menghasilkan output yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak, namun perlu diadakan uji lab agar bisa ditentukan apakah bahan bakar minyak tersebut benar-benar aman digunakan untuk mesin motor. Untuk itu, Tim TPS3R memerlukan dana untuk melaksanakan uji coba kelayakan bahan bakar minyak yang dihasilkan. Maka dalam hal ini, Pemerintah Desa Pusakamulya bergerak untuk memberi dukungan. Pemerintah Desa Pusakamulya tidak akan melewatkan hasil karya anak bangsa yang bisa menjadi jalan keluar permasalahan sampah Desa Pusakamulya ini dengan mendukung penuh kelancaran program TPS3R demi kemajuan desa. “Respon dari pemerintah, saya rasa mengapresiasi sekali,” Ujar Syifa ketika diwawancarai di Kantor Desa Pusakamulya setelah rapat program TPS3R dan Ecovillage. Selaras dengan respon baik dari pemerintah, kinerja tim TPS3R juga mendapat respon positif dari masyarakat yang dengan senang hati membantu menyumbangkan sampah plastik yang merupakan bahan dasar dalam proses pembuatan bahan bakar minyak ini. Hasil penelitian ini nantinya akan dituangkan kedalam bentuk jurnal agar dapat menjadi bukti fisik keberhasilan yang telah dicapai oleh tim TPS3R Desa Pusakamulya. Selain itu perlu pemasaran yang dilakukan di masa depan agar bahan bakar minyak hasil proses pengolahan sampah dapat dijual kepada masyarakat maupun pemerintah desa untuk pemanfataannya, apakah digunakan kendaraan bermotor warga desa atau kendaraan inventaris milik desa. Syifa juga menuturkan impiannya sebagai bagian dari pengurus TPS3R Desa Pusakamulya agar memiliki lab sendiri dengan alat pirolisis yang memadai sehingga dapat menghasilkan 3 jenis output BBM yaitu solar, minyak tanah, dan bensin. Harapannya, demi mendukung keberlangsungan program TPS3R di Desa Pusakamulya, perlu diadakan sosialisasi agar konsep ecovillage melekat dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sehingga program dapat berjalan dengan maksimal dan dapat menjadi cara menanggulangi bukan hanya masalah sampah, tetapi juga kemiskinan sebab membuka lapangan pekerjaan di Desa Pusakamulya.